
Pertanyaan:
Mengapa Jagung Dikelompokkan Ke Dalam Kelompok Tumbuhan Monokotil?
Jawaban:
Jagung (Zea mays) dikelompokkan ke dalam kelompok tumbuhan monokotil karena memiliki beberapa karakteristik khas yang serupa dengan tumbuhan monokotil lainnya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa jagung termasuk dalam kelompok ini:
- Struktur biji: Jagung memiliki satu biji besar yang terletak di pangkal bunga betina (jagung betina) atau tongkol yang merupakan kesatuan dari banyak bunga jantan (jagung jantan). Bijinya tidak terbungkus oleh buah seperti pada tumbuhan dikotil. Karakteristik ini sesuai dengan karakteristik biji monokotil lainnya, di mana biji hanya memiliki satu daun lembaga (kotiledon).
- Daun: Daun jagung memiliki vena sejajar atau paralel, yang merupakan ciri khas tumbuhan monokotil. Vena sejajar adalah ketika serangkaian urat daun berjalan sejajar satu sama lain, mengarah ke ujung daun, tanpa membentuk pola serabut seperti yang terlihat pada daun tumbuhan dikotil.
- Batang: Batang jagung juga memiliki karakteristik monokotil. Batangnya berongga, memiliki susunan vaskular yang tersebar secara merata, dan tidak memiliki lapisan kambium yang menghasilkan pertumbuhan sekunder seperti pada tumbuhan dikotil.
- Akar serabut: Jagung memiliki sistem akar serabut yang umumnya ditemukan pada tumbuhan monokotil. Akar serabut adalah akar yang berbentuk serabut-serabut halus dan tidak memiliki akar tunggang yang dominan seperti pada tumbuhan dikotil.
Secara keseluruhan, jagung memiliki sejumlah karakteristik yang konsisten dengan tumbuhan monokotil lainnya, seperti biji dengan satu kotiledon, daun dengan vena sejajar, batang berongga, dan sistem akar serabut. Oleh karena itu, jagung dikelompokkan ke dalam kelompok tumbuhan monokotil.